Mahasiswa KKN-T TIM IDBU 36 Menggerakkan Perubahan: Budikdamber sebagai Kunci Kemandirian Pangan Keluarga

Banyubiru — Pangan merupakan kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup manusia. Idealnya, setiap daerah mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Namun adanya keterbatasan teknologi, lahan, sumber daya alam dan manusia menjadi tantangan besar. Hal serupa terjadi dengan Dusun Pundan, kemandirian pangan adalah salah satu isu penting yang dihadapi karena masih bergantung dengan pasokan dari daerah lain. Berangkat dari permasalahan tersebut, KKN-T IDBU Tim 36 menawarkan solusi melalui program kerja budidaya ikan dalam ember (Budikdamber). Budikdamber merupakan suatu metode budidaya ikan dan sayuran dalam satu ember, menjadikannya pilihan yang efisien dari segi biaya dan lahan. Jenis ikan dan sayuran yang digunakan adalah ikan lele dan sayuran kangkung yang mudah dipelihara dan siklus panen yang cepat sehingga sangat tepat untuk membantu kemandirian pangan Dusun Pundan. Sasaran utama Budikdamber adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Pundan Sari yang memang aktif pada kegiatan bertani dan berkebun. 

Program kerja Budikdamber ini dilaksanakan melalui penyuluhan dan praktik langsung yang berlokasi di tempat perkumpulan KWT Pundan Sari. Kegiatan ini juga didukung oleh tujuh program pendukung dari mahasiswa lintas fakultas untuk mendukung keoptimalan program Budikdamber. Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Lintang Elok Azaly (FISIP) selaku koordinator program. Selanjutnya, penjelasan Budikdamber oleh Vera Theresia Saurma Marpaung (FT) selaku penanggungjawab program kerja Budikdamber. Sesi dilanjutkan dengan pemaparan dari mahasiswa lintas fakultas yang dibuka dengan Muhammad Rafindra Arradhya Riza (FIB) dengan materi mengenai sejarah pangan dan Budikdamber. Rafindra menjelaskan mengenai kesulitan pangan yang dialami Indonesia di masa lampau dan Budikdamber hadir sebagai opsi pangan yang dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti dan melalui media berupa poster. Selanjutnya, pemaparan dilanjutkan oleh Mutiara Wahyu Dewi (FPIK) dengan materi edukasi lima langkah merawat budikdamber supaya dapat memberikan hasil yang optimal dan tidak mengalami gagal panen. Edukasi dilakukan dengan menggunakan media poster dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dimengerti. Pemaparan dilanjutkan oleh Irfan Faisal Himawan (FEB) yang membawakan materi mengenai pemanfaatan air Budikdamber sebagai Pupuk Cair Organik (POC) yang memberikan edukasi mengenai pemanfaatan limbah Budikdamber menjadi benda yang dapat berguna bagi tanaman. Pemaparan dilakukan dengan media poster dan dilengkapi dengan menunjukkan contoh POC yang telah dibuat. Berikutnya, pemaparan dilanjutkan oleh Muhammad Naufal (FPP) yang membawakan materi mengenai pembuatan kompos dari limbah batang kangkung yang berguna bagi pemanfaatan limbah menjadi barang yang bermanfaat bagi tanaman. Pemaparan dilakukan dengan media poster dan menampilkan hasil kompos yang telah dibuat. Selanjutnya, pemaparan dilakukan oleh Ratna Juniati Silaen (FPIK) yang membawa materi mengenai pembuatan nugget ikan lele untuk menunjang Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) lokal. Edukasi ini dapat membantu ibu-ibu dalam memberikan resep makanan rumahan maupun ide bisnis dengan keuntungan yang menjanjikan. Pemaparan dilakukan dengan media poster yang berisikan resep makanan dan menampilkan hasil nugget ikan lele. Berikutnya, pemaparan dilakukan oleh Vera Theresia Saurma Marpaung (FT) yang membawakan materi mengenai pembuatan kemasan produk olahan nugget ikan lele yang menjelaskan mengenai kemasan yang cocok untuk produk olahan ikan lele dan kreativitas pada pembuatan logo pada kemasan. Pemaparan dilakukan dengan menunjukkan hasil kemasan yang telah dibuat. Terakhir, pemaparan dilakukan oleh Laurentia Emanuella Eka Wangge (FH) dengan materi mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM). Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai legalitas dalam berusaha, terutama bagi ibu-ibu yang ingin menjual hasil dari Budikdamber dan dijelaskan dengan menggunakan media poster. Setelah sesi pemaparan berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi Budikdamber secara langsung oleh Dickyi Alifattah (FPIK), Muhammad Naufal (FPP), Irfan Faisal Himawan (FEB), Muhammad Rafindra Arradhya Riza (FIB), Mutiara Wahyu Dewi (FPIK), Ratna Juniati Silaen (FPIK), Meise Sakila (FPIK), Patrisia Vania Meirylka (FT), Vera Theresia Saurma Marpaung (FT), Rizki Diniyatul Azizah (FK), Laurentia Emanuella Eka Wangge (FH), dan Lintang Elok Azaly (FISIP). Demonstrasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan baru yang konkret supaya  memudahkan ibu-ibu KWT Pundan Sari dalam mengaplikasikan Budikdamber secara langsung di rumah.  



Dengan adanya penyuluhan dan praktek Budikdamber ini, diharapkan ibu-ibu KWT Pundan Sari memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang akan membantu dalam mewujudkan kemandirian pangan di Dusun Pundan. Dengan menguasai metode budidaya yang efisien dan mengolah hasil panen menjadi produk bernilai ekonomi, nantinya akan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan menciptakan sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Oleh karena itu, program ini menjadi langkah konkret menuju keberlanjutan ekonomi dan ketahanan pangan lokal.

Comments

Popular posts from this blog

Mahasiswa Tim 36 KKNT IDBU Serahkan Peta Zona Pemanfaatan Rawa Pening untuk Dukung Pengelolaan Perairan Rawa Pening dan Peta Infografis Dusun Kebonsari, Desa Kebondowo

Memajukan UMKM Dusun Kebonsari Desa Kebondowo dengan Sosialisasi E-Commerce dan Pembuatan NIB Bersama Tim KKN 36

Belajar Mandiri Pangan Sejak Kecil dengan Budikdamber